Welcome to your coffin!

WELCOME TO YOUR COFFIN, DEAD STRINGS! PLEASE LIE DOWN!

Selasa, 20 Desember 2011

Cara Membuat Lagu

Hello, dead strings.
Belakangan ini, setelah mendengar lagu saya, banyak yang kemudian bertanya "Bon, gimana sih cara buat lagu?".
Saya ga pernah mikirin cara buat lagu, karena sebagian besar inspirasi saya untuk buat lagu datang gitu aja, tau-tau ada di kepala, atau kadang dapet dari mimpi & kadang juga dapet sewaktu iseng senandung gaje.

Tapi pada umumnya, cara membuat lagu adalah sama. Harus ada beberapa bagian dalam lagu di dalamnya.

Oh ya, beberapa waktu lalu saya juga udah pernah memposting entri tentang tips membuat lagu bergenre power metal.
Tapi saya lupa memaparkan dasar-dasar pembuatan lagu itu sendiri.
Nah, kali ini akan saya coba untuk memaparkannya supaya dead strings juga mendapat gambaran tentang bagaimana membuat lagu berdasarkan pengalaman dan pengetahuan saya.

Anyway,
Saya juga ampe hari ini gatau apa yang dimaksud dengan "lagu yang baik".
Mungkin yang dimaksud adalah lagu yang selalu rajin sholat, dan ramah pada semua orang.
Oke, mari kita coba lagi.
Mungkin yang dimaksud dengan lagu yang baik adalah lagu yang memiliki satu bagian yang unik/memiliki keindahan lebih.
Entah di bagian, solo instrument, chorus, atau verse nya.
Ini lah yang tadi saya bilang bagian-bagian lagu yang harus ada supaya kita bisa membuat lagu.
Nah, kali ini, saya coba jelasin istilah-istilah itu.

Sumber dari beberapa blog yang saya telusuri.




Dalam penulisan sebuah lagu, sering kita temui istilah-istilah yang biasa digunakan dalam menulis lagu seperti, intro, verse, chorus, interlude, dan lain sebagainya. Pernahkan anda memahami tentang istilah-istilah tersebut. Nah dalam artikel kali ini naknus akan mencoba menerangkan pengertian dari istilah-istilah tersebut.
Dalam penulisan sebuah lagu terkadang dikelompokkan dalam berbagai macam istilah guna mempermudah orang lain mengerti dan memahami dalam membaca lagu tersebut. Untuk topik artikel mengenai aransemen lagu di oksida.com baru pertama kali ini naknus coba membahasnya, dan kedepannya niat saya akan membahas lebih dalam lagi tentang topik yang sama.
Setahu saya dalam sebuah lagu terdapat dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
  1. Bagian-bagian lagu
  2. Aransemen lagu
(bos.. baiknya dicek dulu ma pakar, karena ilmu saya otodidak, kalo ilmu pastinya cek dulu ma yang sekolahan), pengertiannya jika bagian lagu yaitu merupakan bagian dari sebuah lagu yang berupa syair. Yang termasuk dalam kategori bagian lagu yaitu Verse, Bridge, Chorus. Sedangkan sebuah aransemen lagu yaitu lagu iringan musik yang mendasari lagu tersebut, seperti intro, solo instrument, dan kawan-kawannya. Tapi terkadang keduanya sering dipake dalam sebuah penulisan lagu dan tak terpisahkan.
Nah mari kita coba intip tentang bagian-bagian yang ada dalam sebuah lagu.


bagian bagian lagu
Berikut adalah bagian-bagian yang sering terdapat dalam sebuah lagu:
  • Intro
Intro merupakan pengawalan lagu masuk, kebanyakan dari intro berupa instrumen yang not-notnya diambil dari bagian lagu tersebut. Kata lainnya intro adalah pembukaan sebelum mulai lagu.
  • Bait / Verse
Bait atau verse merupakan awalan dari sebuah lagu, biasanya atau normalnya polanya nadanya hampir sama terkadang diulang-ulang lagi sampai ketahapan bagian berikutnya, cuman diganti syairnya saja. Satu blog di copy jadi dua, tiga, empat, dst cuman diganti syairnya saja. Duh sorry bos… penjelasannya ruwet, naknus bingung menggambarkannya dalam bentuk kata-kata. Penulisannya terkadang memakai Bait 1, Bait 2, dan seterusnya, bait merupakan titik awal penceritaan lagu.
  • Bridge
umumnya merupakan ‘penyela’ antara Verse dan Chorus. Istilah ini baru muncul pada musik-musik selepas era Beatles sampai kini. Soalnya sekarang antara Verse & Chorus kadang lompatannya udah terlalu ‘tinggi’ (terlalu beda) sehingga dibutuhkan semacam penyambung atau jembatan. Seperti yg pernah gue ‘kiat’ kan dalam F&S kemarin, kalo melodi Verse kita berujung di nada yang menanjak, biasanya udah gak perlu Bridge bisa langsung masuk Chorus. Tapi banyak Verse di lagu jaman sekarang yang berakhiran melodi mendatar, jadi perlu bridge untuk membangun excitement. Namun sebuah Bridge juga bisa diletakkan antara Chorus 1 dan Chorus 2. Siapa tahu songwriter membuat 2 macam Chorus dalam lagunya. Atau bisa juga misalnya ada modulasi nada dasar di Chorus 2, dan si songwriter kemudian membuat Bridge untuk memuluskan modulasi tersebut.
  • Chorus
Umumnya dikenal sebagai Reff (walaupun sebetulnya Reff memiliki pengertian yang berbeda). Chorus memiliki nilai excitement yang lebih tinggi dari Verse, dan sering diasosiasikan sebagai puncak dari sebuah lagu. Biasanya statement atau missi utama lagu ada di bagian ini. Melodi Chorus biasanya sudah merupakan pengembangan lebih lanjut dari Verse, yang mengandung lompatan klimaks.
Chorus merupakan bagian inti dari sebuah lagu biasanya merupakan puncak dari lagu, biasanya bagian ini yang merupakan isi lagu yang ditunggu-tunggu untuk didengarkan. Biasanya bagian chorus atau reff ini dilagukan berulang-ulang guna memberi tahu pendengar inti lagu tersebut. Kebanyakan dari reffrain notasi pengulangannya sama dan syairnyapun sama, namun tidak menutup kemungkinan syairnya sedikit dimodifikasi, cuman biasanya tak jauh dari reff yang pertama, atau istilah lainnya beda-beda tipis.
  • Reffrain / Reff
Sebetulnya istilah Reff masuk dalam konteks aransemen. Arti dari Reff adalah Reffrain, atau berarti ‘Pengulangan’. Maksudnya ada bagian lagu yang dinyanyikan berulang-ulang. Dalam hal ini biasanya Chorus-lah yang dinyanyikan berulang-ulang, makanya seringkali istilah Chorus ‘tertukar’ dengan Reff. Padahal tidak semua Reff merupakan Chorus.
  • Solo Instrument
Bagian ini merupakan bagian sang pemain instrument menunjukkan permainan instrumentnya tanpa diselingi oleh suara penyanyi. Jika ada suara penyanyipun paling cuman sebagai pengisi suara latar saja yang lebih mengedepankan permainan instrument musik.
  • Interlude
Interlude itu bagian kosong pada lagu seperti layaknya ‘intro’ tp berada di tengah2 lagu. Interlude ini bagian yang menyambungkan Bait dengan Bait atau Bait dengan Chorus. Tidak terdapat syair dalam Interlude ini. Interlude hanya terdiri dari beberapa bar atau pola chord. Mungkin 4 bar, 6 bar atau 8 bar.
  • Ending
Ending merupakan bagian lagu yang paling akhir, mengacu pada lagu-lagu yang sudah ada biasanya berupa Fade Out atau looping, ataupun lagu akan berhenti dibar terakhir.

Sekian postingan saya kali ini, pasti berguna dah.
:D

4 komentar:

  1. LIke mas bro..
    :*

    *)HHHuuuuueeeeeeeeeekkk...XD

    BalasHapus
  2. Oy bang, gue ada nih lirik lagu genrenya Death Metal, cara maenin musik Death Metal gimana sih? --'' *soalnya gue cuma maenin lagu lagu ''kalem'' tapi pake efek gitar keras*

    BalasHapus

Give me some curses (read: words) about this!