Welcome to your coffin!

WELCOME TO YOUR COFFIN, DEAD STRINGS! PLEASE LIE DOWN!

Rabu, 14 Desember 2011

Gitaris Lokal

Setelah membaca postingan rekan saya di blognya tentang beberapa gitaris internasional favoritnya, saya mau mencoba memposting beberapa gitaris lokal yang saya kagumi.

1. Dewa Budjana

Dewa Budjana atau (I Dewa Gede Budjana; lahir di Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, 30 Agustus 1963; umur 48 tahun) biasa dipanggil dengan Budjana adalah anggota grup musik Gigi.

 








2. Balawan












I Wayan Balawan (lahir di
Gianyar, Bali, 9 September 1973; umur 38 tahun) adalah pemusik Jazz Indonesia. Balawan adalah seorang gitaris Jazz yang namanya mencuat dan semakin difavoritkan di Indonesia dengan teknik bermain gitar Touch Tapping Style. Balawan membentuk Batuan Ethnic Fusion yang mengusung eksplorasi musik tradisional Bali.



3. Tohpati


















Tohpati Ario Hutomo (lahir di
Jakarta, 25 Juli 1971; umur 40 tahun) atau yang lebih dikenal dengan panggilan Tohpati adalah seorang gitaris dan penulis lagu Indonesia. Tohpati merupakan salah satu gitaris jazz yang terkenal. Hal tersebut dikarenakan seringnya ia tampil di TV bersama penyanyi-penyanyi pop seperti Krisdayanti, Glenn Fredly, Rossa, Chrisye, dan lain-lain. Banyak karya-karyanya memadukan elemen kebudayaan tradisional sejalan dengan usahanya untuk memadukan unsur modern dan unsur tradisional Indonesia dalam musik-musiknya. Aliran musik jazz-nya dipengaruhi oleh banyak gitaris jazz dunia, tapi yang paling besar dalah pengaruh dari gaya permainan Pat Metheny.
4. Apoy
Aan Kurnia atau dikenal dengan Apoy adalah Gitaris dari Wali Band . Apoy adalah anak bungsu dari 9 bersaudara. Gitaris yang menyukai Mie Ayam, Cumi, Jengkol dan Pete ini mengidolai Steve Vai, Joe Satriani dan Andy Tummons.

Ia juga mengidolakan Nabi Muhammad SAW sebagai pahlawan. Bersama Wali, Faank (vokal), Tomie (drum), Ovie (keyboard), dan Nunu (bass), lulusan S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini telah merilis 4 album dan membintangi sebuah film berjudul Baik-baik Sayang yang juga dimainkan oleh penyanyi religi, Sulis. 




5. Jubing Kristianto









Jubing Kristianto (lahir di Semarang, Jawa Tengah, 9 April 1966; umur 45 tahun) adalah seorang gitaris fingerstyle Indonesia yang banyak menjelajahi berbagai repertoar. Jubing menggunakan gitar klasik sebagai instrumennya.
Jubing dikenal pandai menghadirkan "suasana" yang ingin disampaikan sebuah lagu melalui gabungan berbagai teknik permainan gitar yang dinamis. Selain itu, gitaris Indonesia ini juga memberikan sumbangan dalam musikalisasi puisi dengan melakukan kolaborasi antara permainan gitar dengan pembacaan puisi, bahkan ia juga berkolaborasi dengan penyair WS Rendra yang membaca puisi serta pelukis Susilowati Natakoesoemah dalam acara "Collaborathree" di Jakarta. Demikian pula kolaborasi permainan gitarnya dengan permainan perkusi tradisional Suryadi dan suara penyanyi tenor Abimanyu tampil memukau penggemar musik yang melihatnya. Di luar keberaniannya untuk berkolaborasi dengan seniman lainnya, Jubing Kristianto juga sangat memanfaatkan media internet sebagai sarana untuk memperkenalkan musik Indonesia kepada dunia. Ia diakui oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai "Gitaris Indonesia Pertama yang Menyebarluaskan Komposisi dan Aransemen Gitar Pribadi Secara Gratis di Internet" (2008). Sebelumnya, pada tahun 2005, ia menerima penghargaan MURI sebagai "Penulis Ensiklopedia Gitar Pertama di Indonesia". Selain mencoba membagikan keberanian untuk mempertunjukkan keindahan permainan gitar akustik tunggal, eksplorasi Jubing dalam aransemen musik untuk lagu anak-anak dan lagu tradisional Indonesia adalah upaya untuk memperkenalkan kekayaan khazanah musik Indonesia ke penggemar gitar akustik di dunia.


6. Firman Al Hakim












Salah satu gitaris tercepat indonesia, Firman Al-Hakim. Bagi kalangan musisi indonesia mungkin nama Firman Al-Hakim sudah tidak asing lagi di telinga. Gitaris lokal asal Lampung yang mempunyai technic speed and accuracy yg luar biasa terutama sweepingnya. Dari referensi yang pernah saya baca, dia pernah menjuari berbagai kompotisi. Di antaranya juara 1 Festifal Fender Indonesia tahun 2003 , runner up Yamaha Guitar Competition di Singapore pada tahun 2004.

7. Ian Antono

















Ian Antono yang memiliki nama asli Jusuf Antono Djojo (lahir di
Malang, Jawa Timur, 29 Oktober 1950; umur 61 tahun) adalah seorang musisi dan pencipta lagu yang juga salah seorang gitaris kelompok musik rock legendaris God Bless.


8. Patub

















Patub yang memiliki nama lengkap Agus Riyono (lahir di
Yogyakarta, 2 Agustus 1979; umur 32 tahun) adalah gitaris grup band Letto. Patub merupakan kakak drumer Letto, Dedy Riyono alias Dhedot.
Patub telah mengenal musik sejak kecil. Karier dunia musiknya diawali sejak terjun ke dunia band saat duduk di bangku SMP. Awalnya dia sering memainkan lagu-lagu milik Koes Plus. Kemudian pengenalan akan musik berlanjut ke aliran rock seperti Scorpion, Queen, dan Led Zeppellin. Ketika kuliah, Patub mengubah aliran musik lebih ke arah classic rock. Patub sempat juga sebentar menjadi drumer. Namun akhirnya lulusan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada ini fokus ke gitar sampai bergabung dengan Letto.


9. Fuad Monster










Fuad Safrudin, lahir pada tanggal 25 Desember 1976 di Solo, Indonesia. Gitaris band Lord Symphony ini menggunakan FF Fuad Monster Signature Series sebagai gitarnya. Fuad menguasai Alternate Picking, Arpeggio, sebagai teknik-teknik favoritnya. Fuad adalah gitaris, komposer, pengguna banyak instrument musik, serta pemimpin band. Fuad mulai banyak dikenal umum pada sekitar tahun 2000-an karena penguasaan teknik khususnya pada komposisi speed metal.

10. Poed ‘Dizzy’



















Nama lengkap Puput Kurniawan, biasa dengan nama akrab 'Poed', lahir di Gunung Madu, 28 April 1994. Poed adalah gitaris dari band With-Low dan One Feel Smansa Teruna.

Pertama kali bermain gitar sejak berumur 12 tahun, mulai mengembangkan tehnik gitar sejak SMA kelas 2. Poed sempat berfikir untuk berhenti dari dunia musik, tapi berkat dukungan dari semua sahabat dan teman", akhirnya tetap melanjutkan sebagai pemusik yang biasa" saja tapi bertujuan untuk menghibur atas karya kami.
Poed mengusung multi genre, namun ia dominan pada hard rock. Gitaris asal Lampung Tengah ini juga mengidolakan Synyster Gates, Paul Gilbert, Joe Satriani, John Petrucci, Slash, Yngwiee Malmsteen.


Sebenernya sih masih banyak gitaris yang saya suka di Indonesia seperti Andra atau Coki ‘Netral’.
Tapi untuk saat ini cukup sekian dulu deh.

Semoga bermanfaat buat kalian yah.
Ga bermanfaat juga yang penting saya seneng nulis ini.

:D


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Give me some curses (read: words) about this!