Welcome to your coffin!

WELCOME TO YOUR COFFIN, DEAD STRINGS! PLEASE LIE DOWN!

Rabu, 13 Juni 2012

Deathless Guitar


Yo dead strings!
Udah lumayan lama nih gue ga posting, ini disebabkan karena gue ngurus rekaman & rilis EP album gue yang ga ada bagus-bagusnya itu.
Anyway, buat kalian yang mau beli, masih ada banyak kok CD nya, gue sisain buat orang yang mau (lebih tepatnya emang ga laku).

Ehm, oke, gue tau kalian semua penasaran ama EP album gue.
Yah, gue bakal kasi tau gambaran isinya lewat preview & facts about the songs di lagu-lagu itu.
Ada sejarah sumber inspirasi lagu, dan pihak-pihak yang ikut mendukung gue dalam pembuatan maha karya gue itu.

Awrite, cekidot!

Deathless Guitar


Release Year : 2012
Original Artist : Bon-Bon Soultaker
Composer : Bon-Bon Soultaker
Publisher : Independent/Rockstar Music
Album Genre : Power Metal/Neoclassic

Track list :
-         Dirge For The Death (Ezekiel’s Requiem)
-         Vengeance From The Sky
-         Vengeance From The Sky (Instrumental Version)
-         Mati Tak Bertuhan

Track 1
Title : Dirge For The Death (Ezekiel’s Requiem)
Track : 1
Sound Engineer : Rifan Wiguna
Lyrics : -
Vocals : -
Lead Guitars : Bon-Bon Soultaker
Back Up Guitars : Bon-Bon Soultaker
Bassist : Muhammad Faishal Hafizh
Drum Concepts : Bon-Bon Soultaker, Rifan Wiguna, Muhammad Faishal Hafizh

Lagu kematian untuk sang kematian.
Lagu ini menjadi lagu pembukaan di single album “Deathless Guitar” yang awalnya akan diberi judul “Overture Of The Deathless”. Namun Bon-Bon mengubah judulnya untuk mempersembahkan lagu ini pada kematian.
Lagu ini menjelaskan bahwa tidak ada satupun di dunia ini maupun di dunia sana yang dapat bertahan abadi kecuali Tuhan.
Bahkan malaikat kematian pun menurut Bon-Bon akan mati setelah hari akhir datang.
Lagu ini didedikasikan untuk kematian yang nantinya juga akan bernasib sama dengan korban pekerjaannya.
Bon-Bon mengisi semua suara gitar yang ada di lagu ini.
Meskipun begitu, pada awalnya bagian break down di tengah lagu yang berubah menjadi akustik sebenarnya tidak ada.
Ide ini muncul dari Hafizh setelah Rifan mengusulkan untuk memberikan break down pada lagu supaya terdengar lebih menarik & memberi kejutan dengan menyisipkan sesi slow di lagu yang memiliki beat agak cepat.
Konsep drum pada lagu ini 90% berasal dari Bon-Bon, 10% termasuk bagian slow disumbangkan dari Rifan dan Hafizh.


Track 2
Title : Vengeance From the Sky
Track : 2
Sound Engineer : Rifan Wiguna
Lyrics : Bon-Bon Soultaker
Vocals : Aditya Darmawan, Eggy Sousia, Bon-Bon Soultaker
Lead Guitars : Bon-Bon Soultaker, Rifan Wiguna
Back Up Guitars : Bon-Bon Soultaker
Bassist : Muhammad Faishal Hafizh
Keyboardist : Rifan Wiguna
Drum Concepts : Bon-Bon Soultaker, Rifan Wiguna, Brilian Rebellion

Lagu ini mengisahkan tentang kehidupan seorang lelaki yang ditinggalkan seorang gadis.
Gadis tersebut memilih pergi ke kehidupan pria yang pernah menyakitinya.
Dan lelaki yang ditinggalkan tadi menjadi seorang yang pendendam, namun ia bukan dendam kepada sang gadis, melainkan lelaki yang merebut gadis tersebut.
Di lagu ini terdapat doa agar sang gadis kembali, dan lelaki yang merebutnya merasakan sakit.

Lead guitar pada lagu ini diisi oleh Bon-Bon dan Rifan. Sangat mudah membedakan permainan Bon-Bon dan Rifan. Misalnya, Rifan cenderung menggunakan teknik bending dan suara dua harmonisasi gitar. Sedangkan Bon-Bon hanya memainkan harmonisasi dengan satu suara gitar.

Awalnya lagu ini tidak direncanakan untuk diisi vocal. Namun, usulan dari Aditya Darmawan disetujui Bon-Bon.
Bon-Bon membuat lirik dan menyanyikan lagu ini, sedangkan Eggy, saudara kandung Bon-Bon menjadi penyanyi latar di lagu ini.
Namun Bon-Bon merasa kurang puas dengan suaranya.
Kemudian atas usulan banyak pihak, lagu ini kemudian di take ulang pada bagian vocal utama nya.
Disebutlah nama Aditya Darmawan untuk pengerjaan vocal ini.
Bagian-bagian keyboard di lagu ini adalah hasil kerja Rifan atas permintaan Bon-Bon yang menginginkan lebih banyak instrument di lagunya.
Sedangkan konsep drum di lagu ini juga mendapat campur tangan dari Brilian Rebellion, drummer dari The Lost Seraphim (band permanen Bon-Bon) karena Bon-Bon menginginkan sedikit permainan tempo pada drum, dan Brilian memiliki banyak konsep dari pengalaman mereka dalam memainkan lagu-lagu yang berbau progresif seperti Dream Theater.


Track 3
Title : Vengeance From the Sky (Instrumental Version)
Track : 3
Sound Engineer : Rifan Wiguna
Lyrics : Bon-Bon Soultaker
Vocals : -
Lead Guitars : Bon-Bon Soultaker, Rifan Wiguna
Back Up Guitars : Bon-Bon Soultaker
Bassist : Muhammad Faishal Hafizh
Keyboardist : Rifan Wiguna
Drum Concepts : Bon-Bon Soultaker, Rifan Wiguna, Brilian Rebellion

Ini adalah versi instrumental dari lagu “Vengeance From The Sky”. Awalnya, lagu inilah yang akan dijadikan lagu kedua. Lagu ini kemudian diisi vocal atas usulan dari Aditya Darmawan. Bon-Bon sendiri memutuskan untuk memasukkan lagu ini dengan memberi sisi instrumental di lagu ini karena beberapa orang yang mendukungnya berkata bahwa bagian instrumen lagu ini terdengar indah.


Track 4
Title : Mati Tak Bertuhan
Track : 4
Sound Engineer : Rifan Wiguna, Master Fhelix
Lyrics : Bon-Bon Soultaker
Vocals : Nugie Heartless, Fahmy Heathen, Bon-Bon Soultaker
Lead Guitars : Bon-Bon Soultaker
Back Up Guitars : Bon-Bon Soultaker
Bassist : Bon-Bon Soultaker
Keyboardist : Bon-Bon Soultaker
Drum Concepts : Bon-Bon Soultaker, Rifan Wiguna

Ini adalah lagu terakhir di single album “Deathless Guitar”. Lagu ini menjelaskan sindiran Bon-Bon pada orang-orang yang mengaku beragama tapi tak bertuhan. Memiliki agama, namun berbuat kejahatan tanpa merasa ada yang akan menghukum mereka, tidak melakukan perintah agamanya, atau menjauhi larangan di agamanya.
Suara Bon-Bon mengucapkan dua kalimat syahadat di akhir lagu dimaksudkan sebagai simbol bahwa keputusan untuk bertaubat itu tidak akan pernah terlambat walau sudah di ujung hidup.
Walaupun awalnya banyak yang menentang ide ini, namun Bon-Bon tetap memasukkan suaranya mengucapkan dua kalimat syahadat di akhir lagu.

Kali ini semua aspek dalam lagu diisi oleh Bon-Bon.
Hafizh, bassist yang biasanya diandalkan oleh Bon-Bon harus pergi ke luar kota untuk jangka waktu yang cukup lama.
Awalnya, Master Fhelix yang biasa dipanggil Mas Fhe (pemilik Rockstar Studio) menawarkan diri untuk mengisi bagian keyboard & vokal.
Namun Bon-Bon kemudian meminta Chatra Nugraha/Nugie Heartless (ex-Keyboardist The Lost Seraphim) dan Fahmy Heathen (vokalis The Lost Seraphim) untuk mengisi bagian vokal lagu ini.
Nugie mengisi bagian vokal utama, sedangkan Fahmy mengisi bagian back up scream yang terdengar sebelum solo gitar.
Sedangkan Bon-Bon hanya mengisi bagian backing vokal di akhir lagu.

Bon-Bon mengisi bagian keyboard di lagu ini dan berusaha membuat lagu ini terdengar lebih melodius.
Bon-Bon juga berusaha memunculkan citra “speed” dan “power metal” dengan memainkan beberapa lick yang berbeda dari lagu sebelumnya dengan beat yang lebih cepat.
Walaupun begitu, Bon-Bon mengadaptasi teknik dari gitaris non-metal untuk lagu ini. Sebab kali ini Bon-Bon banyak mengadaptasi permainan dari Synyster Gates (Avenged Sevenfold) dan Vito Bratta (White Lion).
Dengan menggunakan licking dan sedikit melompati nada dari rendah ke interval yang jauh lebih tinggi, Bon-Bon berusaha menggunakan teknik-teknik yang tidak rumit namun dapat dilakukan dengan speed yang sedikit lebih cepat dari lagu sebelumnya.
Jauh berbeda dengan 2 lagu sebelumnya yang sedikit mengadaptasi permainan John Petrucci (Dream Theater) dan Yngwie Malmsteen namun dengan beat yang lebih pelan.

Lagu ini menggantikan lagu yang berjudul “Exorcist In 13th Circle, On June 2nd” yang tidak dilanjutkan oleh Bon-Bon karena keterbatasan waktu dan inspirasi.

Ini dia covernya :















Gimana? Gue emang ganteng kalo muka gue ga keliatan.
Anyway, buat kalian yang mau download versi demo lagu-lagu gue, silahkan ke sini dan mohon kasi kritik kalian atau komentar kalian & dukung gue dengan mengklik like di Fanpage FB gue di sini.
Really thanks buat yang mau & udah mendukung gue & thanks juga buat kalian yang udah mau mampir dan baca postingan ga penting ini.

Sekian dulu postingan gue kali ini.
See you guys!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Give me some curses (read: words) about this!