Welcome to your coffin!

WELCOME TO YOUR COFFIN, DEAD STRINGS! PLEASE LIE DOWN!

Minggu, 05 Februari 2012

King Of Dangdut


Yo, dead strings!
Belakangan ini udah mulai musim lagu-lagu keras. Yang lagi diminatin anak-anak muda jaman sekarang ini kayaknya sih ga jauh-jauh dari metalcore, hardrock, post hardcore, dsb.
Mereka menunjukkan fanatisme mereka yang tinggi terhadap musik luar itu, dan itu luar biasa menurut gue.

Tapi yang gue sayangkan adalah, sebagian besar dari mereka yang baru kenal musik seperti itu justru malah berbalik menghina & menghujat musik Indonesia, musik rumah mereka sendiri (gatau diri banget dah orang kayak gitu).

Ada yang menghujat Pop, padahal menurut gue pribadi, maenin lagu Pop itu ga segampang dengernya.
Gue yakin rasio perbandingan orang yang menghujat Pop dan orang yang ga bisa maenin lagu Pop itu justru lebih banyak yang ga bisa maenin lagu Pop.
Lagu Pop pada dasarnya butuh konsentrasi tinggi juga.
Distorsi yang ga terlalu kental membuat lead gitaris band Pop bakal malu besar kalo nadanya fals (karena bakal kedengeran banget & ga bisa ditutupin dengan distorsi yang setipis itu).

Selain itu, ada lagi yang dihujat & dihina, yaitu musik khas Indonesia, DANGDUT!
Dangdut dibilang norak, kampungan, ngerusak kuping (kuping lu kali yang rusak gatau musik bagus).
Miris kan? Abege labil jaman sekarang bakal bilang “I Love…..(nama band luar)” dan bakal apdet status “woy, udah sih nyetel dangdut nya itu, najis gw dengernya”.

Itu lah bodohnya pemuda jaman sekarang.
Padahal tingkat kesulitan dalam memainkan musik dangdut itu hampir setara dengan Jazz.
Bahkan seorang teman gue yang juga blogger, si Muhammad Faishal Hafizh, yang gue kenal udah cukup bagus dalam bermusik, masih kesulitan dalam bermain musik dangdut (padahal nge-Jazz & dasar Blues nya udah lumayan).

Dangdut juga punya beberapa instrument tambahan yang sulit dimainkan seperti seruling, gendang, dsb.
Selain itu dangdut juga terkadang dapat dimasukkan unsur permainan tempo kayak Progressive itu loh.
Ga cuma itu, dangdut juga bisa diberi unsur rock (banyak lagu dangdut yang gitarisnya butuh gitar dengan tremolo up-down karena ada teknik dive bomb & maenin harmonic, intinya handling lah).

Miris liat orang yang memaki musik seperti itu tanpa tau kelebihan musik tersebut.
Salah satu tokoh yang terkenal dalam dunia musik Indonesia, terutama di genre dangdut ini adalah Rhoma Irama (well known as Bang Haji).
Dan gue berhasil mendapatkan info ini dari catetan seorang teman yang merupakan pengagum musik dangdut, yaitu Anen (ini gitarisnya Fitzpatrick yang udah gue bahas bandnya di postingan sebelumnya).

Simak beberapa fakta tentang Bang Haji yang fenomenal ini :

1. Rhoma Irama adalah singkatan dari Raden Haji Oma Irama, lahir 11 Desember 1946 di Tasikmalaya. Ia bergelar raden karena kedua orang tuanya mengalir darah bangsawan. Merupakan putra kedua dari 12 bersaudara

2. Ayahnya, Raden Burdah Anggawirya merupakan komandan gerilyawan Garuda Putih pada zaman kemerdekaan. Ia memberi nama ‘Irama’ karena bersimpati dengan grup sandiwara asal Jakarta ”Irama Baru” yang pernah diundang menghibur pasukannya di Tasikmalaya.

3. Ketika duduk di kelas 4 SD, Bing Slamet membawanya tampil dalam show di Gedung SBKA (Serikat Buruh Kereta Api) di Manggarai.

4. Ia belajar silat Cingkrik dengan Pak Rohimin di Kebon Jeruk dan silat Sigundel di jalan Talang Jakarta

5.Di SMA Negeri VIII Jakarta, ia pernah kabur dari kelas lewat jendela karena ingin bermain musik dengan teman-temannya

6.Di SMA, ia membentuk Band Gayhand

7.Pernah tercatat sebagai siswa di SMA PSKD Jakarta, SMA St. Joseph di Solo dan akhirnya menetap di SMA 17 Agustus Tebet, Jakarta, lulus tahun 1964

8. Masa SMA di Solo,ia melewati masa-masa sangat pahit. Ia menjadi pengamen di jalanan kota Solo. Ia ditampung di rumah seorang pengamen bernama Mas Gito

9. Sempat Kuliah di Fakultas Sosial Politik, Universitas 17 Agustus. Namun hanya bertahan setahun karena ketertarikannya pada musik yang besar

10. Selain penyanyi Orkes Melayu Candraleka dan Indraprasta, Rhoma juga melantunkan suaranya bersama Band Tornado dan Varia Irama Melody

11. Mendirikan Soneta Group pada 13 Oktober 1970

12. Pergaulan Rhoma dengan musik mempertemukannya dengan pimpinan band perempuan Beach Girls, Veronica Agustina Timbuleng dan menikahinya tahun 1972

13. Pemerintah Orde Baru dengan alasan politik melarangnya tampil di TVRI selama 11 tahun. Hal tersebut merupakan dampak atas lagu-lagunya yang menyindir pemerintah

14. Rhoma membintangi film, seperti; Oma Irama Penasaran (1976), Gitar Tua Oma Irama (1977), Oma Irama Berkelana I (1978) Oma Irama Berkelana II (1978), Begadang (1978), Raja Dangdut (1978), Cinta Segitiga (1979), Camelia (1979), Perjuangan dan Doa (1980), Melodi Cinta Rhoma Irama (1980), Badai di Awal Bahagia (1981), Satria Bergitar (1984), Cinta Kembar (1984), Pengabdian (1985), Kemilau Cinta di Langit Jingga (1985), Menggapai Matahari I (1986), Menggapai Matahari II (1986), Nada-nada Rindu (1987), Bunga Desa (1988), Jaka Swara (1990), Nada dan Dawah (1991), serta Tabir Biru (1994), diteruskannya dengan penerbitan soundtrack yang laris manis

15. Film berjudul Satria Bergitar menelan biaya Rp 750 juta (padahal itu tahun 1984)

16. Rhoma tidak pernah makan uang dari hasil film, hanya dari hasil penjualan kaset. Uang hasil film disumbangkan untuk masjid, yatim piatu, kegiatan remaja dan perbaikan kampung

17. Sejeblok-jebloknya kaset Rhoma Irama di pasaran, minimal akan terjual sampai 400 ribu copy per album (gila banget!)

18. Sepanjang karirnya, di tahun 1980 an, Rhoma Irama sudah dua kali hampir mati saat konser, saat dirinya kesetrum kabel listrik yang melintas di panggung

19. Rhoma Irama banyak dijadikan bahan rujukan penelitian. Ada sekitar 7 skripsi tentang dirinya dan musik yang telah dihasilkan

20. William H. Frederick, Doktor Sosiologi, Universitas Ohio, AS pada 1985, dalam tesisnya, Rhoma Irama and The Dangdut Style: Aspect of Contemporary Indonesia Popular Culture menyebutkan : “Rhoma Irama adalah revolusioner dalam dunia musik Indonesia. “Bila di dunia musik Amerika sosok Mick Jagger sangat berpengaruh, di Indonesia, bandingan sosok yang sepadan dengannya ada pada figur Rhoma Irama".

21. Akhir April 1994, Rhoma Irama menandatangani MoU dengan Tanaka dari Life Record Jepang di Tokyo. Sebanyak 200 buah judul lagunya direkam kedalam bahasa Inggris dan Jepang, diedarkan di pasar Internasional

22. MURI memasukkan Rhoma dan Elvy sebagai raja dan ratu dangdut Indonesia, jauh sebelum itu, di tahun 1985, majalah Asia Week telah menempatkan Rhoma Irama sebagai raja musik Asia Tenggara

23. Telah menghasilkan lebih dari 600 buah ( ± 685 judul lagu). Beberapa album di antaranya memperoleh 11 Golden Plate Award, hingga pantaslah kiranya disebut Raja Dangdut.

24. Album Begadang merupakan kaset Indonesia pertama yang menyelipkan lirik lagu pada sampul/cover kasetnya

26. Lagu 135.000.000 adalah satu-satunya lagu di Indonesia yang judulnya berubah-ubah setiap tahun.  Rhoma pernah menyanyikannya menjadi 165.000.000 pada pertunjukan Indonesia Musik Festival di Istora Senayan, menjadi 185.000.000 pada pertunjukan Semarak Dangdut di Ancol dan belakangan menjadi 200.000.000

27.Lagu Judi menjadi titik awal kemunculan kembali Soneta di TVRI setelah dicekal selama 11 tahun, sejak tahun 1977

28. Lagu Judi muncul pertama kali di TVRI pada tanggal 8 Mei 1988 pada acara Kamera Ria

29. Gitar-gitar yang dipakai Rhoma selalu setingkat lebih baik daripada gitar-gitar yang digunakan para gitaris Indonesia. Salah satu gitar terbaiknya ialah gitar headless, Steinberger yang merupakan gitar wireless pertama di dunia. Menurut Alm. Benny Muharram (kakak kandung Rhoma), salah satu gitar berharga 200 juta perbuah yang dibeli tahun 1996. Padahal Rhoma Irama memiliki 5 buah gitar Steinberger yang dipakai sejak 80’an

30. Ia terlibat dalam dunia politik. Di masa Orde Baru, sempat jadi maskot PPP, setelah dimusuhi Pemerintah Orde baru karena menolak gabung dengan Golkar. Rhoma sempat tidak aktif berpolitik, sebelum terpilih sebagai anggota DPR mewakili utusan golongan yakni mewakili seniman dan artis tahun 1993

31.Tahun 2003, Rhoma menjadi sorotan media karena mengkritik Inul Daratista, dengan mengatas-namakan organisasi PAMMI (Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia), menentang peredaran album Goyang Inul

32. Menikahi Ricca Rachim, juga seorang wanita Nasrani yang kemudian menjadi muslim setelah dinikahinya lawan main beberapa film seperti Melodi Cinta, Badai di Awal Bahagia, Camellia, Cinta Segitiga, Pengabdian, Pengorbanan, dan Satria Bergitar. Hingga sekarang, Ricca tetap mendampingi Rhoma sebagai istri

33. Tanggal 2 Agustus 2005, mengumumkan telah menikahi artis sinetron Angel Lelga secara siri pada 6 Maret 2003, namun hari itu juga ia menceraikannya

Gimana?
Ternyata banyak kehidupan yang ga kalian sangka dari seorang tokoh per-dangdutan Indonesia kan?
Prestasinya ternyata bisa sampe seperti itu.
Dan semudah itulah anak muda jaman sekarang meremehkan dangdut (berasa tua gue ngomong begini).

Oke dead strings,
Itulah beberapa fakta tentang Bang Haji yang bisa gue sampein.
Semoga musisi Indonesia (terutama gue) banyak yang bisa berjaya seperti beliau.
Dan buat para penghujat dangdut, hentikanlah perbuatan bodoh itu karena itu SUNGGUH TER-LA-LU!
Maju terus musisi Indonesia!

3 komentar:

  1. biar bagaimanapun musik pop band indo yg skrg itu gk punya musikalitas sama skali!! Cuma mentingin Implementasi ke industri doank bwa jenis musik yg payah, gk berbobot an mlah bkin mental musikalitas terpuruk.. Fuck bwt orang atw band yg ngaku musisi tp gak pantes d blang musisi sma skali!

    BalasHapus
    Balasan
    1. In my opinion , secara pribadi Rhoma Irama bukan sekedar Raja dangdut, tapi beliau sangat layak dijuluki seorang Kyai atau Ulama karena pengetahuan agamanya yang mumpuni. Selain itu beliau juga sangat pantas digelari Professor sebab isi dan lirik lagu lagunya sangat padat, bermakna dan bernuansa relijius (tidak asal jadi). Hanya orang iri dan siriklah yang kerap menghujat pak Haji. Maju dan Sukses selalu buat bang Haji. Kalau perlu kami dukung untuk Capres 2014. May God Bless you. Wassalam and Allahu Akbar. Dari Nasrum, SS. di Pinrang, Sulsel

      Hapus
  2. Bang Haji (Rhoma Irama) You are properly entitled as a Professor because you are creative, smart and scientific in creating and singing song, Even on an interactive TV program, you look so smart and scientific in responding questions of the reporter. I personally believe that if you become the President of Indonesia, Indonesian and the all people will be better and more religious. We all support you as the best candidate of Preseident. Bravo. Wassalam

    BalasHapus

Give me some curses (read: words) about this!